Urgensi Peran Wanita dalam Mendidik Generasi Rabbani

Apa saja peran wanita?

Pertanyaan yang cukup sederhana, tetapi memiliki makna yang mendalam. Wanita, berasal dari kata “Wani ditoto”(berani diatur). Sebagai fitrah-nya wanita membutuhkan seorang laki-laki(suami) yang akan menjaganya. Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa “wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki yang paling bengkok. Maka dari itu, dalam mendidiknya harus penuh kehati-hatian dan kelembutan. Jika terlalu kasar, tulang itu akan pecah. Namun, bila dibiarkan akan semakin bengkok. Begitulah perumpamaan seorang wanita.

Okey, kita kembali ke pembahasan. Dalam benak kita mungkin terbesit sebuah jawaban “sebagai seorang ibu”. Yupz, jawaban yang cerdas, salah satu tugas wanita yang harus dilakukan adalah menjadi seorang ibu. Kita tahu, betapa pentingnya peran wanita sehingga menentukan tingginya peradaban sebuah negara. Seorang Umar bin Abdul Aziz, khalifah(red: pemimpin) dari dinasti Umawi yang terkenal begitu adil, jujur dan bertakwa. Tidak begitu saja lahir tanpa seorang peran wanita yang tangguh dan penuh ketakwaan terhadap Tuhan-Nya. Peran sentral ibu dalam mendidiknya menjadikan Umar menjadi sosok yang luar biasa saat itu.

Nah, jika kita mengharapkan generasi muda seperti Umar bin Abdul Aziz, sudah adakah wanita-wanita hebat seperti ibu Umar bin Abdul Aziz? Pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab secara langsung. Jika kita menginginkan generasi penerus yang tangguh, hebat dan bertakwa, kita harus mempersiapkan para wanita yang tangguh itu. Supaya mereka pantas melahirkan dan mendidik generasi yang hebat. Dalam hal ini, perlu adanya pembinaan dalam tiga hal. Pertama, Pembinaan ruhiyah(jiwa) supaya wanita tetap dalam kecantikan takwanya. Kecantikan yang bukan hanya terpancar dari segi fisiknya, namun karena kejujuran dan kebenaran adalah pancaran yang terlihat. Kedua, Pembinaan jasadiyah(fisik) agar wanita senantiasa sehat secara fisik. Proses mencetak generasi yang Rabbani harus dicapai dengan tenaga ekstra dan fisik yang kuat. Dan Pembinaan fikriyah(Pemahaman) sehingga ibu yang cerdas bisa mendampingi setiap tahap belajar anaknya. Berusaha menjadi ibu cerdas dan hebat dimata anaknya dengan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang logis.

Mengapa harus dengan tiga pembinaan tersebut? Hal tersebut disebabkan, ibu adalah sekolah pertama untuk anak-anaknya. Guru pertama yang dijumpai seorang anak, yang mengajarkan kejujuran dalam berkata dan kesantunan dalam bergaul. Memberi contoh tanpa kenal lelah dan guru yang tak akan pernah memberi ulangan.

 

#pious_girl

2 respons untuk ‘Urgensi Peran Wanita dalam Mendidik Generasi Rabbani

Tinggalkan komentar