DISKUSI HUMAS GERAKAN BERSAMA JUSMAN DALLE

Oleh: Hari Anggit (Ketum KAMMI Komisariat UM)

 

Diawali dari sebuah dering handphone yang berbunyi sekitar pukul 15.30 WIB (22/10). Bergetar dan sempat mengagetkan. Setelah saya mengangkatnya, ternyata telepon dari salah satu kader KAMMI yang diamanahkan di KAMMI Malang. Tepatnya Ukhti Pipit, sekretaris Departemen Humas KAMMI Malang.

Assalamualaikum… akhi, sekarang dimana? Sudah ditunggu.

Segera saya berangkat menuju Komisariat KAMMI Universitas Brawijaya untuk mengikuti sharing atau diskusi santai dengan anggota KAMMI yang lain. Sharing dipimpin langsung oleh Jusman Dalle, salah satu staf Humas KAMMI Pusat. Konon, pemateri yang akrab dipanggil akhi Jusman ini adalah seorang penulis yang mampu membuat 22 karya tulisan dalam waktu 1 bulan. Bahkan salah satu tulisan dari beliau pernah diplagiat oleh salah satu ketua fraksi DPR RI. “jika saya mau, saya bisa menggoreng kasus ini hingga saya menjadi populer, bahkan sejajar dengan ketua fraksi tersebut…”ungkap beliau saat diskusi. Beliau juga sempat menjadi salah satu pemateri dalam acara Training Kehumasan KAMMI Malang yang diadakan sehari sebelumnya. Merupakan kesempatan yang sangat langka untuk bertemu dengan akhi Jusman dan Alhamdulillah sudah sempat mendapatkan nomor handphone yang ditanyakan langsung oleh beliau.

Diskusi yang pada awalnya hanya diikuti dengan segelintir orang itu, ternyata semakin ramai dan banyak peserta yang berdatangan. Itu pun dari berbagai komisariat se-Malang raya. Ada banyak sekali ilmu yang bisa kita dapatkan dari akhi Jusman. Dalam diskusinya, beliau mengutarakan tentang fungsi Humas Gerakan dengan sangat detail. Beliau memaparkan fungsi utama dari Humas Gerakan dalam 3 hal pokok. Pertama, fungsi penokohan. Dalam hal ini mencakup bagaimana kader KAMMI tertokohkan, menjadi model yang akan menjadi magnet, dan memiliki daya tarik tersendiri yang nantinya berhubungan strategi marketing. Beliau mencontohkan bagaimana Humas komisariat harus mampu menyejajarkan ketua KAMMI dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada disekitarnya. Misalnya rektor, lurah, walikota dsb. Hal ini dilakukan dalam rangka menunjukkan apa yang menjadi nilai tambah dari organisasi, baik dari sisi moral maupun intelektual kader-kadernya. Kedua, fungsi pencitraan organisasi. KAMMI harus tercitrakan secara organisasi, yaitu tercitrakan sebagai sebuah lembaga. Oleh karena itu, beliau mengatakan pentingnya kajian-kajian kelembagaan yang akhir-akhir ini sering dilupakan oleh kader KAMMI sendiri. Semisal mengenai kajian manhaj, filosofi gerakan dan lain-lain. Dalam topik ini, beliau juga sempat menanyai satu persatu peserta, siapa saja yang memiliki kenalan dan akrab dengan wartawan. Sungguh menyedihkan ketika hanya ada satu peserta yang memiliki kenalan dengan wartawan. Semoga ini menjadi evaluasi seluruh kader KAMMI. Fungsi ketiga adalah penguatan jaringan. Dalam rangka menjalin silaturahmi dan perluasan jaringan, Humas sangat berperan penting dalam hal membuka link-link komunikasi dengan tokoh-tokoh sentral masyarakat.

Akhi Jusman adalah sosok yang santai dan supel, namun dibungkus dengan citra yang elegan dan cerdas. Beliau sempat memberikan contoh yang sederhana mengenai marketing KAMMI, yaitu dengan mengilustrasikan segelas air mineral dan sebuah teh kotak. Beliau mengibaratkan organisasi, yaitu KAMMI sama halnya dengan dua jenis minuman tersebut. Orang akan rela membayar lebih untuk membeli teh kotak karena memiliki kemasan yang berbeda, rasa yang berbeda, dan model promosi yang berbeda pula. KAMMI selaku organisasi kemahasiswaan yang segmentasi utamanya adalah di kampus, harus mampu menjawab tantangan nilai tambah tersebut, agar masyarakat rela “membayar lebih” untuk membeli produk-produk yang ditawarkan oleh KAMMI.

Dalam rangka marketing gerakan KAMMI, menurut Akhi Jusman menggunakan 4 macam prinsip marketing, yaitu product, price, place, dan promotion. Keempatnya merupakan faktor penting yang menjadi variabel wajib dalam marketing gerakan KAMMI.

Selama hampir satu jam akhi Jusman mengutarakan teori dan pengetahuannya terkait kehumasan. Acara yang begitu menarik sehingga para peserta pun dengan hikmat menyimak. Sesekali terdengar tawa hangat dari lelucon-lelucon kecil yang terlontarkan, baik dari penyaji maupun peserta.

 Acara pun dilanjutkan dengan tanya jawab. Para peserta dengan antusias saling melempar pertanyaan sesuai dengan kondisi kampus masing-masing. Diskusi pun berjalan dengan dinamis. Dari sharing ini, banyak sekali ilmu yang didapatkan. Mulai dari strategi marketing sampai strategi kuliah. Acara ini diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari KAMMI Malang kepada akhi Jusman berupa syal Arema yang dilanjutkan dengan foto bersama. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan bermanfaat Allahumma Aamiin.

Satu respons untuk “DISKUSI HUMAS GERAKAN BERSAMA JUSMAN DALLE

Tinggalkan komentar